Kamis, 17 Desember 2009

Backup dan Restore Driver Dengan Double Driver



Double Driver adalah software gratis yang dapat Anda gunakan untuk backup dan restore driver pada komputer Anda. Backup driver sangat berguna jika suatu saat Anda perlu menginstall ulang Windows dan mungkin Anda tidak mempunyai CD drivernya.







Untuk menggunakan Double Driver caranya cukup mudah. Setelah Anda menjalankan Double Driver, klik tombol Scan. Pada proses ini Double Driver akan membuat daftar driver apa saja yang terinstall pada komputer Anda. Setelah proses scan selesai Anda bisa melakukan backup dengan mengklik tombol Backup.



Pada jendela Backup Driver ada beberapa pilihan:



  • Destination, folder tempat Anda akan menyimpan file backup

  • Drivers, pilihan untuk membackup semua driver atau hanya membackup driver yang dipilih aja.

  • Output, file backup dalam bentuk folder, folder yang di-compress atau dalam bentuk file self extract



Untuk mendapatkan softwarenya silahkan klick Download Double Driver



Good Luck




Read More......

Selasa, 08 Desember 2009

Distribusi ENERGI YANG TEPAT AKAN MEMPERPANJANG UMUR LAPTOP ANDA



Penggunaan laptop saat ini telah menjamur dimana-mana. Hal ini disebabkan tingginya tingkat kebutuhan akan laptop tersebut. Namun sangat banyak pengguna laptop kesulitan memanfaatkannya pada saat berjauhan dengan instalasi energi listrik, seperti misalnya pada wilayah yang tidak ada fasilitas listriknya, dimana sangat tidak mungkin mendapatkan fasilitas energi untuk kebutuhan laptop.
Dampak tersebut adalah karena terbiasanya penggunaan laptop hanya pada lingkungan perkantoran atau di rumah, sehingga distribusi energi pada laptop yang harus disesuaikan pada batas kebutuhan penampungan energi dalam bateray, tidak pernah lakukan dengan baik.
Distribusi energi pada bateray laptop sangat terlalu sering tergantung pada instalasi energi, sehingga daya

tahan atau kerusakan akan sangat cepat terhadap bateray tersebut. Selain itu juga arus yang masuk pada laptop tidak sesuai dengan kapasitas dan akan mempercepat gangguan pada tiap-tiap bagian peralatan dari laptop tersebut.
Kerusakan harddisk akibat terjadinya tingkat energi yang masuk tidak stabil, adalah salah satu dampak yang paling cepat merusak harddisk tersebut dan akan mengakibatkan terjadi kerusakan data yang tersimpan didalamnya.
Sebaiknya pengisian atau distribusi energi kedalam bateray laptop dilakukan secara berkala dan tidak terus menerus. Apabila bateray sudah penuh, sebaiknya dicabut dari instalasi energi yang ada. Kemudian laptop dipergunakan semaksimal mungkin dan menghabiskan energi yang tersimpan dalam bateray sampai tingkatan low, baru kemudian dilakukan pengisian kembali.
Hal itu akan membiasakan kemampuan bateray untuk menyimpan energi, sehingga pada saat dibawa ke tempat yg tidak ada fasilitas listriknya, bateray tersebut benar-benar dapat dimanfaat dengan baik untuk mengoperasikan laptop.
Satu hal lagi jangan sekali-kali menggunakan laptop dengan mencabut bateray lantas menghubungkan langsung laptop dengan arus listrik dengan mencolokan carger.
Hal ini dapat merusak komponen-komponen laptop karena arus yang masuk ke laptop tidak setabil.

"semoga bermanfaat"

Read More......

Jumat, 04 Desember 2009

Cara Melindungi Flash Disk Tertular Virus


kali ini, saya akan membagikan cara melindungi Flash Disk dari penularan virus, tanpa meng-install software apapun di komputer Anda.

Di dunia, khususnya di Indonesia, penularan virus paling banyak terjadi melalui Flash Disk. Ada 2 cara virus bisa menular melalui flash disk.

Cara Pertama, Virus menular dengan cara menulis file “autorun.inf” di root directory dari Flash Disk. Hal ini berakibat saat Flash Disk dicolokkan ke rongga USB, Windows akan langsung meng-eksekusi program yang dirujuk oleh file “autorun.inf” ini. Akibatnya, virus berjalan, dan komputer Anda pun tertular.


Cara Kedua, Virus menular dengan cara menyembunyikan folder-folder di Flash Disk, lalu menggandakan dirinya dengan nama yang sama dan icon yang sama dengan icon folder. Akibatnya, pengguna yang kurang awas bukannya men-double-click folder yang ingin dibuka, malah men-double-click program virus tersebut.

Menurut saya, cara penularan pertama lebih serius dari cara penularan kedua. Cara penularan kedua membutuhkan interaksi aktif dari pengguna (yaitu double-click), dan jika penggunanya cukup awas (misalnya, selalu menggunakan “Details” mode), maka kecil kemungkinan virus akan di-eksekusi.

Cara penularan pertama, sebaliknya, tidak membutuhkan interaksi pengguna sama sekali. Seandainya fitur AutoRun menyala, maka sekedar tindakan mencucukkan Flash Disk ke dalam rongga USB akan mengeksekusi virus. Memang, pengguna dapat mencegah AutoRun berjalan dengan menahan tombol Shift, tetapi kita bisa lupa, atau jari kita terpleset, dan akhirnya… tertularlah komputer kita. Selain itu, jika kita membuka Flash Disk kita melalui My Computer dengan cara double-click… tetap saja autorun.inf akan di-eksekusi.

Mengingat resiko penularan yang sangat besar, mengapa kita tidak mencegah penularan dari vektor penularannya saja? Atau dengan kata lain, kita berusaha agar Flash Disk kita tidak tertular virus sejak awal.

Bagaimana caranya? Setelah melakukan riset, saya bisa membagi strategi pencegahan penularan menjadi beberapa tingkatan/level:

* Pencegahan Tingkat 1: Mencegah pembuatan autorun.inf
* Pencegahan Tingkat 2: Mencegah folder pelindung terhapus dengan Unicode
* Pencegahan Tingkat 3: Mencegah folder pelindung terhapus dengan “Folder Tak Terhapuskan”

Pencegahan Tingkat 1:
Mencegah pembuatan autorun.inf

Caranya sebagai berikut:

Hapus file autorun.inf di root directory dari Flash Disk Anda, lalu segera buat sebuah folder bernama autorun.inf

Cara ini sangat sederhana, dan didasari 2 prinsip:

1. Windows tidak memperbolehkan dibuatnya sebuah file dengan nama yang sama dengan nama sebuah folder
2. Function call menghapus sebuah folder berbeda dengan function call menghapus sebuah file

Apa maksudnya? Baiklah saya jelaskan:

Mungkin Anda berpikir bahwa untuk mencegah virus menular melalui autorun.inf, Anda cukup membuat file autorun.inf yang dibuat super-hidden (read-only, hidden, system).

Anda salah.

Virus dapat dengan mudah me-reset attribute file tersebut, menghapus file tersebut, lalu membuat autorun.inf baru.

TETAPI, jika kita membuat sebuah FOLDER dengan nama autorun.inf, maka virus tidak bisa membuat file autorun.inf! Dan jika virus berusaha men-delete ‘file’ autorun.inf tersebut, virus akan gagal dan mengalami error! (Karena autorun.inf yang kita buat bukanlah file tapi folder).

Bonus tambahannya adalah, dengan cara ini, kemungkinan virus di memory akan mati. Mengapa? Karena kebanyakan virus tidak memiliki Exception Handling untuk situasi ini, dia akan error, dan dibunuh langsung oleh Windows.

Cara ini masih belum foolproof; virus masih dapat menghapus folder ini dengan melakukan 1 function call yang tepat. Maka mari kita membuat hidup virus menjadi lebih susah dengan Tingkat 2
Pencegahan Tingkat 2:
Mencegah folder pelindung terhapus dengan Unicode

Caranya sebagai berikut:

Masuklah ke dalam folder autorun.inf yang baru Anda buat, lalu buatlah file teks baru. Rename lah file teks Anda menjadi: 퀏셛됝鍔聎.txt
Jika huruf-huruf CJK di atas tidak muncul, gunakan gambar ini sebagai acuan: File name Unicode anti virus

Untuk informasi, ke-5 huruf CJK (Cina-Jepang-Korea) di atas adalah karakter Unicode dengan kode berturut-turut: U+D00F U+C15B U+B41D U+9354 U+804E

Untuk bisa membuat ke-5 huruf CJK tersebut, Anda membutuhkan:

* Font Arial Unicode (1 paket dalam Microsoft Office)
* Character Map (biasanya ter-install dengan instalasi Windows)

Bukalah Character Map, lalu pilih font “Arial Unicode”:

Scroll ke bawah, temukan karakter U+D00F:

Klik tombol select, karakter tersebut akan disalin ke box sebelah kiri tombol tersebut:

Temukan keempat karakter lainnya, dan lakukan hal yang sama, sampai box berisi kelima karakter yang kita butuhkan:

Setelah kita mendapatkan kelima karakter tersebut, klik tombol Copy, lalu tinggal kita Paste sebagai nama file baru. Catatan penting: Pada saat Anda mem-paste karakter-karaketer tersebut sebagai nama file baru, karakter-karakter tersebut akan tampak seperti kotak-kotak. INI NORMAL. Font yang digunakan Windows untuk menampilkan nama file tidak memiliki bentuk huruf (glyph) untuk karakter-karakter tersebut, sehingga akan diganti dengan kotak.

Mengapa kita harus bersusah payah membuat nama file dengan huruf CJK? Saya mendasari langkah ini dengan beberapa prinsip:

1. Sebagian besar virus tidak men-support Unicode; akibatnya ke-5 huruf CJK di atas akan diperlakukan sebagai karakter Windows
2. Karena Windows menggunakan pemetaan UTF-8 untuk memetakan karakter Unicode multi-byte menjadi karakter Windows single-byte, karakter-karakter yang saya pilihkan di atas akan terpetakan menjadi beberapa karakter kontrol C1, yang tidak bisa/tidak mau diolah oleh Windows function call non-Unicode

Nah, jadi pada tahap ini, folder autorun.inf kita sudah diproteksi oleh sebuah file teks dengan nama Unicode. Akibatnya, virus-virus yang ’sok pintar’ ingin menghapus isi folder ini akan mengalami kegagalan saat dia berusaha menghapus file-file di dalamnya.

Tapi tingkat ini pun masih belum foolproof; jika flash disk Anda dipinjam teman, misalnya, lalu dia melihat ada “autorun.inf” di root directory nya, dia bisa menyangka flash disk Anda sudah ketularan virus, lalu dihapusnya folder tersebut! Akibatnya, flash disk Anda menjadi “telanjang” kembali.

Nah, kita perlu perlindungan tambahan terhadap rekan yang bermaksud baik tapi kurang pandai ini :p Silakan lihat halaman berikutnya untuk pencegahan Tingkat 3 B)
Pencegahan Tingkat 3:
Mencegah folder pelindung terhapus dengan “Folder Tak Terhapuskan”

Caranya sebagai berikut:

Downloadlah file makesuperdir.vbs.zip klick DI SINI. Un-zip lah file tersebut, dan jalankan file “makesuperdir.vbs” yang ada di dalamnya.

Program makesuperdir.vbs ini adalah program sederhana yang akan membuat sebuah folder yang ‘tak terhapuskan’ di dalam folder autorun.inf di root directory.

Langkah ini didasari prinsip berikut:

1. Windows Explorer tidak bisa menangani (menghapus) folder yang huruf terakhirnya adalah spasi

Sederhana, bukan? Kalau ada orang yang berusaha men-delete folder autorun.inf menggunakan Windows Explorer, dia akan menghadapi pesan error, dan tidak jadilah folder autorun.inf terhapus.

Read More......

Kamis, 03 Desember 2009

Cara Instalasi Windows dari USB Flash Disk



Ide artikel ini bermula saat ingin memasang Windows pada nettop Telebit Nucleom AG-100. Berhubung nettop tersebut tidak memiliki CD-ROM, InfoKomputer harus menggunakan CD-ROM eksternal. Baru kemudian terpikir, bagaimana jika proses instalasi menggunakan flashdisk? Solusi ini jelas lebih praktis dan murah, karena kita tidak harus membeli CD-ROM eksternal dan tinggal memanfaatkan USB flash disk yang harganya kian terjangkau itu.



Namun untuk melakukannya, kita tidak bisa cuma menaruh file dari CD installer Windows ke flash disk. Kita harus membuat flashdisk tersebut dikenali sebagai bootdisk terlebih dulu. Satu hal yang juga krusial adalah BIOS di notebook/netbook/PC yang akan kita install harus mendukung booting melalui flash disk. Sebenarnya nyaris semua produk baru sudah mendukung hal tersebut, namun kami sarankan Anda cek BIOS PC Anda terlebih dulu.

Jika memang bisa, berikut adalah daftar kelengkapan yang Anda butuhkan.
1. Sebuah PC dengan CD-ROM (untuk melakukan proses persiapan dan transfer file)
2. CD installer Windows XP atau Vista
3. Aplikasi pendukung berupa (ketiganya tersedia di DVD InfoKomputer edisi Februari):
a. USB_PREP8
b. PeToUSB

Downloadnya Disini


c. Bootsect.exe
4. Flash disk dengan kapasitas minimal 1GB

Beginilah cara memasukkan installer Windows ke dalam flash disk.

1. Copy file PeToUSB.exe ke dalam folder USB_prep8.
2. Jalankan file usb_prep8.cmd dengan cara klik dua kali. File tersebut berada di dalam folder USB_Prep8. Catatan: Jika PC Anda menggunakan Windows XP2, Anda perlu unblock file tersebut agar bisa berjalan. Caranya, klik kanan>Properties>Unblock
3. Tidak di Unblock juga tidak apa-apa.
4. Tekan Enter
5. Biarkan semua setting dalam kondisi default (kecuali jika Anda ingin mengganti label drive) dan tekan Start. Ini akan menformat flash disk Anda, jadi pastikan tidak ada file penting di flash disk tersebut.
6. Setelah proses selesai, JANGAN tutup jendela PeToUSB. Biarkan terbuka.
7. Buka command prompt (caranye klik Start>Run>cmd). Pada panel command prompt, masuk ke folder di mana file bootsect.exe tersimpan. Caranya, ketik “cd namafolder”. Sebagai contoh, karena file bootsect.exe berada di dalam folder bootsect yang berada di desktop, kami mengetik “cd desktop” lalu “cd bootsect” (keduanya tanpa tanda petik).
8. Jika bootsect.exe sudah ketemu, ketik “bootsect.exe /nt52 X:” (tanpa tanda petik). Catatan: X: menunjukkan drive untuk flash disk Anda, jadi cari tahu dulu nama drive-nya. Pada kasus kami, nama drive adalah L sehingga perintahnya menjadi “bootsect.exe /nt52 L:”
9. Jika langkah 9 dilakukan dengan benar, akan muncul pesan “Bootcode was successfully updated on all targeted volumes”. Tutup jendela command tersebut dan jendela PeToUSB. catatan: jangan menutup jendela USB_Prep8. Jendela USB_Prep8 harus tetap terbuka.
10. Ketika Anda menutup jendela PeToUSB, di jendela USB_Prep8 secara otomatis akan muncul pilihan menu seperti gambar di bawah. Jika tidak, coba tekan Enter.
11. Pada tahap ini Anda sebenarnya cuma melakukan setting untuk Prep8, cuma caranya adalah memilih berdasarkan nomor menu. Yang harus Anda ganti adalah:
a. Menu 1: memilih drive tempat Windows XP (atau CD-ROM Anda). Caranya klik 1, nanti akan keluar Explorer untuk memilih drive. Pilih nama drive (di PC kami adalah C).
b. Menu 2: memilih Virtual TempDrive, atau drive virtual di harddisk PC Anda sebagai tempat menyimpan data sementara (sebelum dipindahkan ke flash disk). Pilih drive yang tidak ada di PC Anda, misalkan drive T.
c. Menu 3: untuk memilih drive flash disk Anda. Tekan 3 dan pilih drive flash disk yang ingin Anda masukkan Windows.
d. Menu 4: menu ini untuk menjalankan proses selanjutnya. Jika sudah menjalankan menu 1 sampai 3, Anda langsung jalankan menu 4 ini.
12. Nanti akan muncul pop-up window yang akan langsung menghapus drive sementara (yang kita lakukan di menu 2). Tekan Yes.
13. Setelah itu, proses transfer file installer Windows berjalan. Ada dua proses terjadi di sini. Pertama proses transfer file dari CD-ROM ke harddisk, dan kedua dari harddisk ke flash disk. Lamanya proses tergantung kecepatan CD-ROM maupun flash disknya, dan dalam kasus kami sekitar 30 menit.
14. Setelah itu, kita tinggal tancapkan flash disk tersebut ke PC yang akan kita install, dan atur prioritas booting ke flash disk. Ketika dinyalakan, ada dua pilihan yang tersedia. Pilih pilihan nomor 1(TXT Mode Setup Windows XP).

Setelah itu, proses instalasi berjalan seperti biasa, termasuk melakukan proses booting ulang. Tidak ada yang perlu Anda lakukan di sini, cukup tunggu sampai proses instalasi selesai. Yang perlu diperhatikan adalah flash disk tidak boleh dicabut sampai proses selesai (sudah masuk Windows).

Nah, sekarang proses instalasi Windows bisa dilakukan meski Anda tidak memiliki CD-ROM. Praktis kan?


Read More......

Rabu, 02 Desember 2009

Kunci Komputer Anda Dengan Flash Disk


Sebagian dari kita pengguna komputer pasti ingin sebuah keamanan lebih pada komputer kita. Terutama bagi anda yang membawa laptop di tempat kerja atau sekolah. Ketika anda sedang menggunakan komputer anda, dan tiba-tiba anda harus segera beranjak dari komputer anda karena dipanggil atasan kita. Harapan kita pasti komputer yang kita tinggalkan tetap aman tanpa ada yang mencuri data atau ada yang mengunakannya selain anda sebagai pemiliknya, karena kita tidak sempat mematikan komputer kita.

Pernahkah terbayang di pikiran kita untuk mengunci komputer kita dengan flash disk. Saat ini sudah ada software yang mampu melakukan hal tersebut

ID USB Lock Key nama software tersebut. download di sini ID USB Lock Key versi Portable.
Penggunaanya sangatlah mudah,

1. Download dan ID USB Lock Key versi Portable
2. Ekstrak file ID USB Lock Key versi Portable hasil download dengan Win Rar.
3. Masukkan FlashDisk yang akan dijadikan sebagai Kunci komputer anda.
4. Pada folder hasil extrak, klik 2 kali file “ID USB Lock Key”.
5. Akan muncul tampilan ID USB Lock Key versi Portable dengan warna oranye.
6. Untuk membuat data pengunci pada flash disk anda, klik pada menu “Generate Key“.
7. Setelah berhasil, maka akan tampil jendela dengan pesan “The key generated sucesfully”, kemudian klik OK.
8. Untuk mengaktifkan ID USB Lock Key versi Portable ini, klik menu “Launch systray”.
9. Untuk mengunci komputer anda, Lepas terlebih dahulu Flash Disk yang anda gunakan sebagai pengunci.
10. Kemudian pada systry anda ( pada taskbar anda akan mucul icon port USB dari ID USB Lock Key ) Klik kanan dan Pilih menu Lock The Komputer. ( anda juga dapat melakukan penguncian dengan menekan Ctrl + Alt + L )
11. Selanjutnya layar komputer anda akan blank dan terdapat peringatan “Please insert the USB Drive containing your generated key ID USB LOCK KEY”
12. Untuk membuka penguncian tersebut, masukkan kembali FlashDisk ( yang anda gunakan sebagai kunci ).


Selamat mencoba....


Read More......